Kota Cape – Pemimpin kaukus Aliansi Demokratik (DA) di Johannesburg, Mpho Phalatse menuduh pengantin baru itu Walikota eksekutif terpilih Kabelo Gwamanda menjadi bagian dari skema Ponzi di mana warga telah ditipu.
Gwamanda, seorang anggota dewan Al Jama-ah, terpilih pada hari Jumat.
Dia menggantikan rekan partainya Thapelo Amad yang mengundurkan diri pada 24 April, sehari sebelum dia dijadwalkan menghadapi mosi tidak percaya di dewan.
Gwamanda terpilih untuk berkuasa dengan 139 suara, sementara Phalatse dari ActionSA dan Funzi Ngobeni menerima masing-masing 68 dan 59 suara.
Dia mendapat dukungan dari ANC, EFF dan partai minoritas baginya untuk memenangkan jabatan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Phalatse mengatakan ada informasi yang beredar di media sosial yang mengklaim bahwa “melalui entitasnya iThemba Lama Afrika, [Gwamanda] menipu penduduk yang tidak bersalah untuk berinvestasi dalam skema pemakaman/investasi. Namun, investor dibiarkan menggantung ketika tiba waktunya untuk mengklaim keuntungan mereka”.
Baca pernyataan selengkapnya di bawah ini
DA Mpho Phalatse mengatakan walikota baru Joburg Kabelo Gwamanda adalah seorang penipu dan tidak dapat dipercaya. #KayaNews #KabeloGwamanda NPM pic.twitter.com/wEPyYn1Qei
— Berita Kaya 959 (@KayaNews) 6 Mei 2023
“…Karena alasan inilah Aliansi Demokratik di Johannesburg akan membawa tuduhan ini ke perhatian SAPS untuk penyelidikan lebih lanjut dengan korban skema ini.
“DA percaya bahwa walikota layak mendapat kesempatan untuk membersihkan namanya jika dia dipercaya oleh publik.”
Namun, sebagai tanggapan, pemimpin Al Jama-ah Ganief Hendricks menuduh Phalatse meminum anggur asam karena kalah dalam pemilihan walikota dari Gwamanda, EWN dilaporkan pada hari Minggu.
Menurut laporan tersebut, Hendricks mengatakan bahwa sebelum Gwamanda terpilih sebagai calon walikota untuk koalisi kepemimpinan ANC-EFF, dia telah menyetujui proses pemeriksaan oleh partai yang berkuasa di negara tersebut.
“Saya diyakinkan oleh SG [Secretary General] ANC dan mereka melakukan uji tuntas terhadapnya, sekarang saya tidak tahu apakah mereka menggunakan intelijen nasional terhadapnya,” kata laporan itu mengutip Hendricks.
Ikuti African Insider di Facebook, Twitter, dan Instagram
Foto: Twitter/@NkosinathiShazi
Untuk lebih Afrika berita, kunjungi Africaninsider.com
Disusun oleh Betha Madhomu